Bangkit Tapi Bermasalah, Akhirnya Ini Dia Nasib Bakayoko

Bangkit Tapi Bermasalah, Akhirnya Ini Dia Nasib Bakayoko - Bisa dibilang, Tiemoue Bakayoko mendapatkan kembali performanya seperti sedia kala saat membela AC Milan musim ini. Namun ternyata perjalanan karirnya tidak berjalan begitu mulus karena hubungan yang rumit antara dirinya dengan sang pelatih, Gennaro Gattuso. Di awal kedatangannya, Bakayoko sempat mendapatkan kritikan keras dari berbagai media Italia. Disebutkan bahwa pemain berumur 24 tahun itu tidak memberikan kontribusi seperti yang diharapkan, dan tampil buruk seperti waktu masih di Chelsea. Pada waktu itu, Gattuso berulang kali menyampaikan keyakinannya terhadap kualitas sang gelandang. Ia bahkan terus memainkannya sebagai starter di sejumlah pertandingan. Dan keyakinannya itu perlahan membuahkan hasil. Dari beberapa pemain pinjaman AC Milan musim ini, ia disebut sebagai salah satu yang akan dipertahankan. Sayangnya, jelang musim 2018-2019 berakhir, ia mulai menunjukkan ulah. Salah satunya bertengkar dengan Gattuso dalam laga kontra Bologna bulan Mei lalu.



Hubungan Rumit Bakayoko
Sekarang, Bakayoko tinggal menghitung hari kepulangannya ke Chelsea. Sepertinya Rossoneri tidak berniat untuk mengaktifkan klausul pembeliannya senilai 35 juta euro. Sebelum angkat kaki, ia berkesempatan untuk bercerita soal kehidupannya di Milan.

"Saya mengalami momen-momen yang sulit, terutama di awal. Saya merasa sedih karena harus pergi, tapi begitulah hidup," ujar Bakayoko kepada L'Equipe.

"Hubungan saya dengan Gattuso berlangsung rumit, kami tidak bisa saling memahami satu sama lain. Saya tak ingin berbicara soal dirinya," lanjutnya.

"Sulit untuk mendengar cerita soal saya di media, terutama jika itu tidak benar. Banyak hal yang tidak berjalan sesuai dengan apa yang mereka katakan, tapi kami paham soal dunia tempat kami hidup ini. Itu hanyalah sebuah berita," sambungnya.

Bertahan di Chelsea
Jika dibandingkan dengan kehidupannya di Milan, cerita Bakayoko bersama Chelsea sebenarnya jauh lebih buruk lagi. Ia dianggap gagal membayar tuntas apa yang Chelsea keluarkan untuk memboyongnya dari AS Monaco pada tahun 2017 lalu.

Padahal, ia sudah diberi banyak kesempatan tampil oleh sang pelatih pada saat itu, Antonio Conte. Ia bermain sebanyak 43 kali di berbagai kompetisi dengan serangkaian catatan mengecewakan. Banyak yang menuding dirinya sebagai biang keterpurukan Chelsea.



Sumber:bola.net

Comments

Popular posts from this blog

Mudah Ditebak, Ini Alasan Gattuso Saat Milan Gagal Menang Kemarin

Begini Satu Kriteria Penting Pemain Yang Boleh Setim Dengan Messi

1 Resmi, Dan Ini Dia 5 Bakal Pemain Baru Barca 2020